Sabtu, 07 Juli 2018

Tuntunan Sholat Dhuha






Perlunya Sholat Dhuha secara Istiqomah
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir.” (HR. Bukhari) Jelas dari hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan shalat Dhuha!

Sholat Dhuha adalah Sholat Awwabin
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ يُحَافِظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَّابٌ، وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَّابِيْنَ “Tidaklah menjaga shalat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). Inilah shalat awwabin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib 1: 164). Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Awwab adalah muthii’ (orang yang taat). Ada pula ulama yang mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang kembali taat” (Syarh Shahih Muslim, 6: 30).


Manfaat Sholat Dhuha

Manfaat Sholat Dhuha
Kebanyakan dari kita umat islam sangat menyepelekan manfaat sholat dhuha, bahkan banyak yang tidak tahu tatacaranya sholat dhuha. Semoga blog Tuntunan Sholat Dhuha
ini dapat menjadi palajaran yang berharga dan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
Jika kita melakukan sholat dhuha secara terus menerus walau tidak setiap hari namun akan memberikan manfaat yang sangat luar biasa. Berikut ini adalah beberapa manfaat sholat dhuha perlu kita ketahuai:
1. Secara phisik jika kita melakukan sholat dhuha secara terus menerus (istiqomah)
    wajah kita akan menjadi bersih, bercahaya.
2. Diampuni Dosanya
    “Barangsiapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni
    dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR. Turmudzi)
3. Tergogolong sebagai orang yang bertaubat kepada Allah.
    “Tidaklah seseorang selalu mengerjakan shalat Dhuha kecuali ia telah tergolong
     sebagai orang yang bertaubat.” (HR. Hakim).
4. Tercatat Sebagai Ahli Ibadah
     “Barangsiapa yang shalat Dhuha dua rakaat, maka dia tidak ditulis sebagai orang
     yang lalai. Barangsiapa yang mengerjakannya sebanyak empat rakaat, maka dia
     ditulis sebagai orang yang ahli ibadah. Barangsiapa yang mengerjakannya
     enam rakaat, maka dia diselamatkan di hari itu. Barangsiapa mengerjakannya
     delapan rakaat, maka Allah tulis dia sebagai orang yang taat.
     Dan barangsiapa yang mengerjakannya dua belas rakaat, maka Allah akan
     membangun sebuah rumah di surga untuknya.” (HR. At-Thabrani).
5.  Masuk Pintu Surga lewat Pintu Dhuha
     “Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah pintu bernama pintu Dhuha.
     Apabila Kiamat telah tiba maka akan ada suara yang berseru, ‘Di manakah orang-
     orang yang semasa hidup di dunia selalu mengerjakan shalat Dhuha? Ini adalah
     pintu buat kalian. Masuklah dengan rahmat Allah Subhanahu Wata’ala.”
     (HR. At-Thabrani).
6.  Dicukupkan Rezekinya
     “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam
      mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.”
      (HR. Abu Darda`).
7. Tercatat sebagai Orang yang Bersedekah
     “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu
     pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid
     adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh
     kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah.
     Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat
     sholat Dhuha.” (HR Muslim).


Arti Dhuha
Menurut ulama ahli fiqh, Dluha artinya waktu ketika matahari mulai meninggi sampai tergelincirnya matahari. (al-Mausu’ah al Fiqhiyah Al Quwaithiyah, 2/9758). Disebut shalat dhuha karena dikaitkan dengan waktu pelaksanaannya. Sehingga, shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan di waktu ketika matahari mulai meninggi sampai waktu istiwa’. Waktu istiwa adalah waktu ketika matahari tepat di atas benda, tidak condong ke timur maupun ke barat.

أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ
 Zaid bin Arqam melihat orang-orang melaksanakan shalat Dhuha (di awal pagi). Ia pun berkata, “Tidakkah mereka mengetahui bahwa shalat di selain waktu ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat orang-orang awwabin (orang yang taat; kembali pada Allah) adalah ketika anak unta mulai kepanasan’” (HR. Muslim)

Sholat Dhuha dapat dilakukan mulai jam 6.30 WIB sampai 11.00 WIB atau 20 menit sebelum waktu Dhuhur. Afdholnya mulai jam 8.00 WIB pagi

Jumlah Rokaat Sholat Dhuha
Jumlah rokaat sholat dhuha sedikitnya 2 rokaat dengan satu salam
Ada juga yang melakukan  4 rokaat 2 salam
                                            6 rokaat 3 salam
                                            8 rokaat 4 salam
                                            12 rokaat 6 salam
Sebaiknya untuk yang pertama kali melakukan sholat dhuha sesuaikan dengan kemampuannya.


Niat Sholat Dhuha

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa)
Artinya:
 “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala”

Bacaan Surah dalam Sholat Dhuha
Sebenarnya Sholat Dhuha dilaksanakan sama seperti sholat wajib dan yang terpenting harus memenuhi rukun sholat, dan bacaan surahnya adalah bebas, surah apa saja yang
kita sudah hapal, namun dulu para ulama telah memilihkan dan menganjurkan surah yang sesuai dengan Sholat Dhuha antara lain:
- Surah Al-Waqi’ah
- Surah Asy-Syams
- Surah Ad-Duha
- Surah Al-Kafirun
- Surah Quraisy
- Surah Al-Ikhlas

Wirid  dan Doa Sholat Dhuha
Sebelum membaca wirid dan doa dianjurkan membaca surah AlFatehah dan sholawat Nabi, dibawah ini adalah wirid dan doa yang banyak digunakan:

Wirid shalat dhuha:
100X  رَبِّ اغْفِرْلِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الغَفُوْرُ
(Rabbigh firlii watub ‘alayya innaka antat tawwaabul ghafuur 100X).
Ya Tuhanku ampunilah dosa-dosaku dan terimalah tobatku
sesungguhnya Engkau adalah Maha Penerima tobat lagi Maha Pengampun.

111X     يَا اَلله ُيَا رَزَّاقُ
 (Yaa Allahu yaa razzaaq 111X).
Wahai Allah wahai Pemberi rizki.



Latin: ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.

Artinya: “Ya Alloh, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.


Doa sholat Dhuha ini boleh dilanjutkan/ditambah dengan doa doa berbahasa apapun
baik Indonesia atau daerah, pilihlah kata kata yang baik dan tepat.

Semoga Bermanfaat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar