Senin, 16 Juli 2018

Syarat dan Rukun Sholat





Syarat dan Rukun Sholat
Syarat dan Rukun sholat merupakan dua hal yang sangat penting, karena apabila ada yang terlalai atau kelupakan akan menjadi menghalang amalan sholat kita atau menjadi tidak
syah sholatnya. Jadi syarat dan rukun harus diketahui oleh semua umat muslim sejak dari masa anak-anak.

Definisi secara bahasa syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melaknakan suatu tugas/pekerjaan.  Sedangkan arti Rukun adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan/sholat.Jadi syarat dan rukun sholat dua hal yang harus ada sebelum melaksanakan sholat.

Syarat Sholat
Dalam kitab Mughniy Al-Muhtaaj (kitab yang menghaasyiyah kitab Al-Minhaj), dalam Minhaajnya disebutkan bahwa Syarat shalat ada lima, yaitu:

1. Mengetahui Waktu Sholat
    Mengetahui waktu sholat dapat dapat dilakukan langsung dengan mendengar adzan,
    bertanya dengan tetangga, Adzab di radio local, melihat jam, menggunakan applikasi
    di smartphone, melihat matahari apakah sudah masuk sholat.
2. Menghadap Kiblat
    Paling mudah mengetahui arah kiblat dengan sholat di masjid atau di rumah sendiri
    jika terpaksa kita jauh dari keramaian gunakan kompas kiblat  yang ada pada
    smartphone kita, atau melihat arah matahari terbenam  jika masih di Indonesia.
    Jika sholat dalam kendaraan ikuti arah kepala kendaraan yang kita tumpangi.
3. Menutup Aurat
    Laki-laki menutup auratnya antara pusar dan lutut sedang wanita seluruh anggota
    badannya kecuali muka dan kedua belah telapak tangan.
4. Suci dari Hadats
    Badan harus suci dari hadats besar dan hadats kecil, dengan cara mandi besar dan
    berwudlu.
5. Suci dari Najis
    badan, pakaian dan tempat sholat harus suci dari najis,

Sebenarnya para ulama juga menyebutkan syarat sholat lain seperti:
beragama islam, sudah Aqil balig, dan berakal sehat.


Rukun Sholat
Seperti yang telah disebutkan diatas rukun sholat adalah sesuatu yang harus dipenuhi
dalam melaksanakan suatu perkerjaan/sholat. Para ulama sedikit berbeda mengenai jumlah rukun tap pada hakekatnya adalah sama, berikut ini ada 13 rukun sholat yang
wajib/harus diketahui antara lain:

1. Niat
    Ada niat yang cukup dalam hati, adapula niat yang dilafalkan seperti
    Ushollii fardho/sunathal (penulis tidak mau mempersoalkan niat dengan lafad atau
    tidak, semua tergantung dari masing masing pembaca, jika dilafalkan hendaknya dapat
    terdengar oleh telinga kita sendiri).
2. Berdiri bagi yang mampu
    Maksudnya wajib bagi yang secara fisik masih sehat dan kuat, jika sudah tidak kuat
    lagi maka ada urutannya mulai dari sholat duduk, tidur miring, telentang, hingga hanya
    dengan isyarat saja.
3. Takbiratul Ihram
     Adalah ucapan takbir "Allahu Akbar" sambil mengangkat kedua tangan hingga
    sejajar dengan telinga.
4. Membaca Suarat AlFatihah
    Membacanya dilafadkan setidaknya terdengar oleh telinga kita, Surat AlFatihah ini
    ini harus dibaca sekali dalam setiap rokaat dan tidak boleh diterjemahkan dalam
    bahasa apapun, jadi sholat menggunakan bahasa Indonesia adalah tidak syah.
5. Ruku’ dengan Thuma’ninah.
    Keadaan minimal ruku’ adalah dengan membungkukkan badan dan tangan di lutut.
    Sedangkan paling optimal adalah dengan posisi punggung ketika membungkuk
    begitu rata seakan mampu dijadikan tumpuan papan. Thuma’ninah adalah berhenti
    sejenak secukupnya waktu untuk membaca bacaan yang disunnahkan di setelah
    tiap rukun. Bacaan yang disunnahkan adalah :
      سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ 

7. I’tidal dengan Thuma’ninah. I’tidal adalah berdiri kembali setelah ruku’.
    Bacaan yang disunnahkan adalah : 
 رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ 

8. Sujud dua kali dengan Thuma’ninah, bacaannya:
 سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَىَ وَبِحَمْدِهِ 

9. Duduk di antara dua sujud dengan Thuma’ninah
 رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي 

10. Duduk Tasyahud akhir, duduk tasyahud akhir ini dengan posisi duduk tawarruk.
      Membaca Tasyahud akhir, Berikut bacaan tasyahud akhir :
 التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ،
  السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ 

11. Membaca Shalawat kepada Nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir,
      berikut bacaannya :
  اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِي 

12. Membaca Salam yang pertama, sembari disunnahkan menolehkan kepala ke arah
      kanan kemudian kekiri.
13. Tertib, yakni berurutan dari rukun pertama hingga terakhir.



Hal hal yang Membatalkan Sholat
Dalam ajaran Islam banyak diterangkan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat membatalkan sholat yang sedang kita  kerjakan adalah sebagai berikut:
1. Meninggalkan atau lupa melaksanakan salah satu dari 13 rukun sholat
2. Berhadats sebelum salam: kentut dan buang air kecil dan besar, kalau hanya
    kentut cukup berwudl tapi kalau buang air kecil/besar harus dibersihkan dulu baik
     badan dan pakaiannya baru berwudlu lagi.
3. Terkena Najis, misal kejatuhan kotoran burung jika sholat di luar.
4. Berkata, tertawa atau senyum dengan sengaja, kecuali terlupa/tanpa sadar.
5. Terbuka Auratnya, misal lepas kain sarung.
6. Berubah niat. maksudnya jika kita sedang melaksanakan sholat tiba tiba ingin
    menghentikan sholat.
7. Makan dan Minum
8. Banyak Bergerak
    Bergerak lebih dari 3 kali dalam satu ruku, misal melangkah, menggaruk  maka
    sholat kita akan menjadi batal.
9.  Membelakangi Kiblat
10. Menambah Rukun : Maksudnya menambah rukun sendiri berupa perbuatan seperti
      ruku dan sujud
11. Mendahului Imam : Jika kita melakukan Sholat tetapi kita mendahului imam dua
      rukun atau gerakan maka sholat kita akan batal.
12. Murtad Artinya keluar dari Agama Islam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar