Selasa, 03 Juli 2018

Adab Berdoa







Adab Berdoa Menurut Islam

Arti Doa
Doa adalah suatu permohonan atau permintaan kepada Allah SWT, seperti meminta rizki yang halal, meminta kesehatan/diangkat penyakitnya, keselamatan, kesabaran, ketabahan,
mohon keinginan/citacita segera dikabulkan dll. Kita dapat berdoa kepada Allah SWT
setiap waktu, kapanpun dan dimanapun.

Adab Berdoa
Kita menghadap pejabat/presiden dengan berpakaian sopan dan rapi, tutur kata disaring dan suara di kecilkan tapi jelas. Begitu juga kita menghadap Allah SWT untuk meminta/
memohon tentu penuh dengan etika/adab yang Islami. Adapun ada beberapa adab berdoa yang perlu kita ketahui seperti:

1. Dalam Keadaan Suci/berwudlu
    Setelah kita suci dari hadast besar dan kecil dan berpakain yang rapi, bila ada gunakan
    wewangian/parfume arab. Sebaikanya lakukan berdoa sehabis sholat baik fardu maupun
    sunah.

2. Waktu dan Keadaan yang  Mustajab untuk Berdoa
     Walaupun sesungguhnya kita dapat berdoa kapan saja, tapi usahakan berdoa pada
     waktu mustajab. Jadi kita perlu mengetahui kapan waktu mustajab untuk berdoa
     diantaranya adalah hari Arafah, Ramadhan, sore hari Jumat, dan waktu sahur atau
    sepertiga malam terakhir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ينزل الله تعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا حين يبقى ثلث الليل الأخير فيقول عز وجل: من يدعونى فأستجب له، من يسألنى فأعطيه، من يستغفرنى فأغفر له
 “Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)

    Keadaan yang Mustajab untuk berdoa diantaranya:
    Dalam peperangan, perjalanan, turun hujan lebat banyak petir, ketika sujud,
    Teraniaya, didzolimi, jedah waktu  antara adzan dan iqomah dan menjelang
    berbuka puasa (pada bulan Ramadhon)
 

3.Menghadap Kiblat dan Mengangkat Tangan
   Dalam keadaan terpaksa/tertentu kita dapat berdoa menghadap kemana saja, atau
   kearah depan kendaraan yang kita tumpangi. Cara mengangkat tangan: Ibnu Abbas
   radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berdoa,
   beliau menggabungkan kedua telapak tangannya dan mengangkatnya setinggi wajahnya
   (wajah menghadap telapak tangan). (HR. Thabrani) Catatan: Tidak boleh melihat
   ke atas ketika berdoa.

4. Mulai Berdoa
    Mulailah berdoa dengan memuji Allah (membaca surat Al Fatihah) dan sholawat
    Nabi (boleh sholawat yang pendek). Nabi Muhammad SAW bersabda,

 إذا صلى أحدكم فليبدأ بتحميد ربه جل وعز والثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم يدعو بما شاء 
 “Apabila kalian berdoa, hendaknya dia memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani)

5. Bunyi Suara tidak Dikeraskan
    Allah SWT berfirman,
وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا
 “Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan
  carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110)

   Allah SWT juga berfirman, ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
  “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
   Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
  (QS. Al-A’raf: 55)


6. Khusyu, Merendahkan hati dan Penuh harap (optimis)
   Allah SWT  berfirman,   
 إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
  “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoakepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90)

7.  Memperbanyak Taubat dan Isfighfar
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ….، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ 
 “Tidak ada ibadah yang dilakukan hamba-Ku yang lebih Aku cintai melebihi ibadah
  yang Aku wajibkan. Ada hamba-Ku yang sering beribadah kepada-Ku dengan amalan    sunah, sampai Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya maka …jika dia meminta-Ku, pasti Aku berikan dan jika minta perlindungan kepada-KU, pasti Aku lindungi..”
(HR. Bukhari)


8. Doa yang di ulang ulang
    Sebaiknya doa diulang sedikitnya 3 kali dalam setiap kali kita berdoa, misalnya kita
    berdoa:  “Wahai Rabb kami berikanlah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan
    jauhkanlah kami dari adzab neraka” 3X
    Ibn Mas’ud mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila beliau
    berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah,
    beliau mengulangi tiga kali. (HR. Muslim)


9. Jangan Mendoakan Keburukan
    Allah SWT berfirman mencela manusia yang berdoa dengan doa yang buruk,
 وَيَدْعُ الإِنسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإِنسَانُ عَجُولاً
 “Manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan.
   Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra’: 11)

10. Tutup Doa
      Tutup doa dengan membaca surah Al Fatihah sekali saja.


Semoga Bermanfaat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar