Rabu, 29 Agustus 2018

Tawakal












Arti Tawakal
Tawakkal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah SWT, setelah berusaha dan berdoa. Sikap tawakkal berarti sebagai menunggu hasil dari suatu usaha dan doa.

Tawakal merupakan suatu sikap mental seseorang sebagai cermin dari tingkat keyakinannya kepada Allah. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana.

Tawakal kepada Allah Tawakal kepada Allah Azza wa jalla Termasuk dari bentuk nikmat Allah Azza wa jalla tatkala turun bencana maupunn musibah, yaitu kita langsung cepat-cepat kembali untuk taat kepada Allah Ta'ala dan beribadah kepadaNya, kita juga bisa merasakan kelezatan manakala kita sedang berdo'a dan memohon kepadaNya supaya di mudahkan segala urusannya. Adapun kedudukan yang paling tinggi dalam sebuah ibadah dan amalan yaitu kedudukan tawakal kepada Allah Azza wa jalla, menyerahkan segala urusan dan hasilnya kepada Allah Ta'ala, sedangkan dalam tawakal itu sendiri dapat menguatkan jiwa, menjadikan hati berani menerima apa pun hasilnya, menjadi tenang dan tentram. Allah Azza wa jalla sendiri sangat mencintai orang-orang yang mempunyai sifat yang agung ini sebagaimana yang tertera jelas dalam firmanNya:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.". (QS al-'Imran: 159)

Sedangkan orang yang telah di cintai oleh Allah Ta'ala maka dirinya tidak di adzab, tidak di jauhkan dariNya, dan tidak terhalangi untuk melihat Allah Subhanahu wa ta'ala pada hari kiamat nanti. Dalam sebuah ayat yang lain Allah Ta'ala berfirman:
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
"dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS ath-Thalaaq: 3)

Dalam ayat ini sebagai dalil yang kuat tentang keutamaan tawakal, di mana tawakal merupakan sebab terbesar untuk memperoleh maslahat dan menolak mara bahaya. Dan Allah Subhanahu wa ta'ala mengatur segala urusan alam ini sesuai dengan yang Ia kehendaki, di tanganNya segela perkara di bolak-balikan. Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?". (QS Yunus: 3)

Hendaknya kita semua merasa yakin bahwa apa yang kita kerjakan untuk segera bisa keluar dari sebuah masalah hanyalah merupakan sebab dan sarana namun tetap yang mengatur alam ini adalah Allah Azza wa jalla, maka apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak Ia kehendaki kejadianya pasti tidak akan terjadi. Perhatikan pada hadits yang agung ini, di mana Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada anak pamannya Ibnu Abbas:

 "Ketahuilah kalau sekiranya umat ini bersatu untuk memberi sesuatu manfaat kepadamu maka itu tidak akan bermanfaat bagimu melainkan dengan sesuatu yang memang sudah di tentukan oleh Allah Ta'ala bagimu, (dan begitu juga) kalau sekiranya umat ini berkumpul untuk memberi bahaya padamu maka tidak akan berbahaya kepadamu melainkan dengan sesuatu yang memang sudah di tentukan oleh Allah Ta'ala padamu, telah di angkat pena, dan telah kering catatan tersebut". (HR Tirmidzi)


Manfaat Tawakal
Sebagai seorang muslim yang taat, kita harus senantiasa bersyukur serta sabar dengan bagaimanapun keadaan kita sekarang, baik dalam kelapangan ataupun dalam kesempitan, banyak orang sombong kesuksesannya adalah hasil kerja kerasnya bukan karena Allah, dan ada pula orang yang dalam kesedihan menganggap Allah itu tidak adil ketika ia sedang dihimpit kesulitan demi kesulitan dalam hidupnya.
Sebagai mukmin sejati tentu kita harus bersabar dan berusaha terus tanpa henti (jangan putus asa) sehingga dapat bangkit dari kesulitan hidup. bukan malah mencela Allah dan menganggap bahwa Allah tidak adil terhadap kita. Tetap berusaha dan berdoa tidak mudah putus asa serta berserah diri kepada Allah (tawakal) dengan hati yang ikhlas, tulus tanpa
dorongan dan paksaan dari siapapun. Berikut ini adalah manfaat dari sifat berserah diri karena Allah SWT atau tawakal;
1. Allah menjamin kemudahan di dunia dan akhirat.
2. Semkin kokoh dan kuat imannya dan tidak mudah putus asa
3. Dicukupkan rezekinya
4. Dapat menghadapi belbagai masalah yang datang
5. Hanya bergantung kepada Allah semata bukan kepada orang lain.
6. Menilai ada yang lebih baik di balik kegagalannya/Allah telah merencanakan lain.
7. Selalu yakin akan mendapat pertongan Allah
8. Mempunyai hati dan rasa percaya diri dalam mengambil keputusan
9. Masuk surga tanpa hisab


Cara Bertawakal
‘Sekiranya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang ” ….
(HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu Majah).

Dari hadist diatas jelas kita diharuskan usaha/bekerja semaksimal mungkin untuk mencapai sesuatu hasil selanjutnya berdoa dan berserah diri  kepada Allah apapun
hasilnya baik atau buruk harus kita terima dengan lapang dada dan kesabaran tanpa
putus asa berjuang terus serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa ‘tidak ada
yang memberi, menghalangi, mendatangkan bahaya, dan mendatangkan manfaat
kecuali Allah semata.

Contoh:
Ada orang miskin mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa umroh/haji, tapi berhubung ia tidak punya uang, maka ia hanya berusaha apa yang dapat ia lakukan semaksimal mungkin ia mengikuti berbagai quis di telivisi dan undian susu kental manis dan berbagai
produk yang berhadiah umroh/haji, ia selalu berdoa walau saat ini belum berhasil namun
ia akan berusaha terus dan menyerahkan segala sesuatunya kepad Allah.
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar