Selasa, 31 Juli 2018

Panduan Sholat Hajat





Salat Hajat (bahasa Arab: صلاة الحاجة) adalah salat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Salat Hajat dilakukan antara 2 hingga 12 raka'at dengan salam di setiap 2 rakaat. Salat ini dapat dilakukan kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan salat. Shalat Hajat adalah shalat yang dikerjakan agar hajat (keinginan/kebutuhan)-nya dikabulkan Allah. Hajat yang dimaksudkan di sini adalah hajat yang dibenarkan syariat Islam, baik berupa perlindungan ataupun tercapainya maksud. Shalat hajat ini dikerjakan beberapa kali. Biasanya sampai 7 malam berturut-turut. Dapat juga diikuti dengan puasa senen-kamis atau 7 hari.

Waktu Mengerjakan Sholat Hajat
Sholat Hajat boleh dikerjakan pada waktu siang hari ataupun malam hari, asal bukan pada waktu-waktu terlarang untuk sholat. Akan tetapi waktu yang paling baik adalah sepertiga malam yang terakhir (antara pukul 01.00 WIB dan menjelang subuh) atau setiap selesai shalat fardhu.

Jumlah Rokaat Shalat Hajat
Bagusnya sholat Hajat dikerjakan sendiri (tidak berjamaah) dengan jumlah rokaat 
minimal 2 raka’at dan maksimal sampai dengan 12 (dua belas) raka’at dengan masing – masing dua raka’atnya satu salam.

Bacaan niat sholat hajat
Niat dilakukan di dalam hati ketika sedang takbiratul ihram (mengangkat tangan).
Lafazh niat salat hajat:
 أُصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعاَلَى 
Latin ; Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat salat hajat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”


Proses Sholat Hajat
Proses pengerjaannya sama dengan solat-sholat pada umumnya, namum ada beberapa bacaan khusus didalamnya. Berikut adalah cara dalam melakukan sholat sunnah hajat ; Adapun suratnya yang harus dibaca surat apa saja yang dikehendaki. Akan tetapi sebaiknya dibaca surat berikut:
Pada rakaat pertama setelah surat Al-Fatihah dibaca surat Al-Kaafirun 10 x (minimal 3x) , atau ayat kursi 3 x, dan pada rakaat kedua surat Al-Ikhlash 3 kali. Pada rakaat kedua setelah surat Al-Fatihah dibaca ayat kursi (1x) lalu membaca surat Al-Ikhlash 10 x (minimal 3x) kali.

Pada rekaat kedua setelah membaca tasyahut ahir/tahiyat ahir, tepatnya sebelum salam, sujud kembali dengan takbir.

Catatan
jika melakukan sholat hanya 2 rekaat, maka di rekaat ke 2 sebelum salam sujut kembali dengan membaca bacaan di bawah ini. jika melakukan sholat 6 rekaat, maka bacaan berikut di baca di hari rekaat yaitu pada saat rekaat ke enam, jaid pada rekaat ke 2,4 tidak perlu, hanya di akhirnya saja, dan seterusnya...

Berikut membaca ketika sujud setelah atahiyat akhir ;
Tasbih (10x)
 سُبْحَانَ اللّهِ - والْحَمْدُللّهِ - وَ لا اِلهَ اِلَّا اللّهُ - وَ اللّهُ اَكْبَرُ 
Latin ; subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar
Artinya ; Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, dan tiada tuhan selain Allah, dan Allah yang Maha besar.

Sholawat (10x)
 اللهُمَّ صَلِّ عَلىَسَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِن امُحَمَّدٍ 
Latin ; Allahumma shalli 'ala sayyidinaa Muhammad, wa 'ala 'ali sayyidina muhammad. Artinya ; "Ya Allah! Limpahkanlah rahmat, kasih sayang kepada Nabi Muhammad dan keluarganya

Doa Kebaikan Di Dunia dan Akhirat 3X
 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Latin ; Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina 'adzabannar" Artinya ; ("Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".) QS. Al Baqoroh 201.
Setelah membaca doa tersebut, mintakan apa yang menjadi hajat, keinginan kita dengan bersungguh sunggu, dan penuh pengharapan, (permohonannya cukup disebut dalam hati).Lanjut bangkit dari sujud sambil bertakbir, kemudian memberi salam.


Bacaan dzikir dan doa setelah sholat hajat 

1. Membaca istighfar (100x)
 اَسْتَغْفِرُاللهَ الّذِيْ لاَ اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوّمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ 
Latin ; Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi Artinya ; Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.
Bisa juga membaca sayyidul Istighfar
 للَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت 
Latin ; "Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta"
Artinya ; ”Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau”

2. Membaca Sholawat (100x)
 اللهُمَّ صَلِّ عَلىَسَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ سَيِّدِن امُحَمَّدٍ 
Latin ; Allahumma shalli 'ala sayyidinaa Muhammad, wa 'ala 'ali sayyidina muhammad. Artinya ; "Ya Allah! Limpahkanlah rahmat, kasih sayang kepada Nabi Muhammad dan keluarganya

3. Membaca doa sesudah solat hajat
 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ سُبْحَانَ اللهِ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ لاَتَدَعْ لَنَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ وَلاَ حَاجَةً هِىَ لَكَ رِضَا إِلاَّ قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 
Latin ; Laa ilaha illallohul haliimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil ‘azhiim. Alhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin. As `aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin Laa tada’ lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
Artinya : Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Penyantun. Maha Suci Allah, Tuhan pemelihara Arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmat-Mu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh keuntungan pada tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu kepentingan, melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.

4. Membaca surat Al-Fatehah (sebagai penutup)



Dalil/Hukum Sholat Hajat
Hukum mengerjakan shalat sunnat hajat adalah sunnat Mu’akkad, maksudnya yaitu sunnat yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan bagi orang yang membutuhkannya. Seperti yang telah dijelaskan didalam firman Allah SWT
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman mohonlah pertolongan (kepada ALLAH) dengan sabar dan sholat, karena sesungguhnya Allah bersama-sama dengan orang yang sabar
(QS. Al Baqarah : 153)

Hadits Rasulullah SAW terkait salat hajat antara lain :
"Siapa yang berwudhu dan sempurna wudhunya, kemudian salat dua rakaat
(Salat Hajat) dan sempurna rakaatnya maka Allah berikan apa yang ia pinta cepat atau lambat" ( HR.Ahmad )

 “Barangsiapa yang memunyai kebutuhan (hajat) kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu adam, maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu. Kemudian salat dua rakaat (salat Hajat), lalu memuji kepada Allah, mengucapkan salawat kepada Nabi. Setelah itu, mengucapkan “Laa illah illallohul haliimul kariimu, subhaana....
 (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah) Diriwayatkan dari Abu Sirah an-Nakh’iy, dia berkata, “Seorang laki-laki menempuh perjalanan dari Yaman. Di tengah perjalan keledainya mati, lalu dia mengambil wudhu kemudian salat dua rakaat, setelah itu berdoa. Dia mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya saya datang dari negeri yang sangat jauh guna berjuang di jalan-Mu dan mencari ridha-Mu. Saya bersaksi bahwasanya Engkau menghidupkan makhluk yang mati dan membangkitkan manusia dari kuburnya, janganlah Engkau jadikan saya berhutang budi terhadap seseorang pada hari ini. Pada hari ini saya memohon kepada Engkau supaya membangkitkan keledaiku yang telah mati ini.” Maka, keledai itu bangun seketika, lalu mengibaskan kedua telinganya.”
(HR Baihaqi; ia mengatakan, sanad cerita ini shahih)

Ada seorang yang buta matanya menemui Nabi saw, lalu ia mengatakan, “Sesungguhnya saya mendapatkan musibah pada mata saya, maka berdoalah kepada Allah (untuk) kesembuhanku.” Maka Nabi saw bersabda, “Pergilah, lalu berwudhu, kemudian salatlah dua rakaat (salat hajat). Setelah itu, berdoalah....” Dalam waktu yang singkat, laki-laki itu terlihat kembali seperti ia tidak pernah buta matanya.” Kemudian Rasulullah saw bersabda, “Jika kamu memiliki kebutuhan (hajat), maka lakukanlah seperti itu.
(salat hajat).” (HR Tirmidzi)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar