Istri Durhaka/Nusyuz
Istri Durhaka/nusyuz secara bebas dapat diartikan sebagai bentuk perlawanan, larangan dan pembangkangan seorang istri pada suaminya baik itu berupa perbuatan ataupun perkataan yang dapat menyakitkan hati suami. Hal ini dapat terjadi satu karena ego sang istri yang merasa dirinya lebih tinggi martabatnya dari pada suaminya baik dari segi pendidikan, materi/penghasilan dsb. kedua tidak ada cinta/kasih sayang istri/menikah karena terpaksa atau kasih sayangnya telah pudar. ketiga kurang beriman (bukan berarti tidak sholat tapi kurang menghayati ajaran ajaran Islam). Kasus istri durhaka tidak akan menjadi viral di mas media atau muncul dalam persidangan, karena yang tersiksa adalah batin bukan fisik jadi tidak ada pembuktiannya secara hukum.
1. Ego Istri
Pada zaman now, kasus/permasalahan kdrt banyak muncul, mungkin karena
derajat wanita lebih tinggi dari pada pria atau juga wanita lebih banyak dapat
kesempatan kerja. Kalau kita simak lebih dalam, banyak suami yang gajinya
pas-pasan/tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi suami
tetap giat bekerja karena untuk status dirinya di mata masyarakat, sedang
biaya hidup sehari-hari banyak ditopang oleh penghasilan istri. mulai beli
rumah, mobil dan kebutuhan sekunder lainnya.
Apalagi jika suami terkena PHK, sang istri akan langsung meremehkannya dan
menganggap suaminya sebagai kacung/jongos, tanpa berhenti menyuruhnya sambil
membentak, memanggil suami dari jauh dengan berteriak, membiarkan suami dengan
keterpurukannya (misal tidak mau meminjamkan modal untuk usaha/bisnis walau
dalam jumlah tidak besar umpama 20jt, padahal biaya untuk renovasi rumah istri
dengan mudah dikeluarkan walau sampai ratusan juta. dan perbuatan istri yang
terparah adalah menggugat cerai.
2. Tidak Ada Cinta/Kasih Sayang
Pernikahan adalah hubungan yang dilandasi cinta/kasih sayang dan ridho-Nya.
Karena akan amat sulit waktu taaruf untuk segera mengetahui sifat-sifat calon
pasangan (dalam hal ini istri), yang kelihatan hanya kecantikan dan kebaikan, dan sifat
buruk tidak mungkin diperlihatkan, baru setelah menikah akan terbuka semua tabir.
Pergaulan bebas, dengan mudah kita lihat video-video wanita berhijab, melakukan
hubungan suami istri dengan tidak senonoh/beradab. Na'udzubillahi mindzalik,
Dari pria satu dicampakan kepria lain dan seterusnya bagai piala bergilir. Setelah
perempuan itu tersadar mengapa laki-laki hanya menginginkan kesenangan, tidak mau
kalau diajak serius/menikah. Karena umur semakin tua, ia akan segera mencari belas
kasihan laki-laki yang mau menerima keadaanya yang sudah tidak perawan lagi,
sebagai pelarian hidup dan cintanya serta bersedia menjadi suaminya.
Diawal perkawinan sang istri sudah merasa puas dengan statusnya yang hina bagai
sampah telah terangkat (bersuami) sehingga ia kurang memperhatikan kepuasan
biologisnya tapi setelah pernikahannya berjalan 2-3 tahun atau lebih sang istri
akan mulai terlihat/menampakan ketidakpuasan biologisnya, ini akan terlihat jelas
jika pada malam hari suami dan istri melakukan hubungan intim, esoknya (pagi, siang
atau malam) akan terlihat istri tanpa sebab yang jelas marah-marah, apalagi ada
masalah sepele/kecil akan menjadi pemicu kemarahannya. Mengapa ini terjadi?
Sangat mudah dianalisa, karena pengalaman pergaulan bebasnya semasa jomblo,
dengan banyak pria dapat mendatangkan tingkat kepuasan biologis sampai puncaknya.
tapi setelah menghadapi suami hanya dengan gaya yang monoton, istri mulai jemu
dan bosan, melakukan hubungan suami istri hanya karena terpaksa untuk melayani
suami, bukan dari kerelaan hati.
Nasihat
Bagi Kaum hawa/perempuan, Jangan sekali-kali lakukan hubungan intim dengan pacar
Jikalau kamu tidak ingin, disepelekan suamimu kelak, atau akan diungkit selalu
ketidak perawanamu jika ada pertengkaran. Paling tidak ketidakpuasan hubungan
biologismu dengan suami akan menghancurkan rumah tanggamu.
3. Kurang Beriman
Konsekuansi dari penikahan adalah harus menerima dengan ikhlas keadaan
masing-masing pasangan hidupnya. Kebaikan-kebaikan yang harus dipelihara
dan keburukan-keburukan harus dibuang jauh-jauh. kelemahan pasangan harus
dicarikan solusinya bersama. Kurang beriman dapat memicu timbulnya keretakan
rumah tangga, walau secara lahir terlihat istri rajin sholat baik wajib dan sunnah
serta membaca Al-Qur'an dan berpuasa sunnah, namun kurang beriman disini
diartikan kurang/tidak ikhlas menerima rezeki Allah SWT.
Istri Durhaka Penghuni Neraka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كُنْتُ آمُرُ أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا، وَلاَ تُؤَدِّي الْمَرْأَةُ حَقَّ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهَا كُلَّهُ حَتَّى تُؤَدِّيَ حَقَّ زَوْجِهَا عَلَيْهَا كُلَّهَا، حَتَّى لَوْ سَأَلَهَا نَفْسَهَا وَهِيَ عَلَىظَهْرِ قَتَبٍ لَأَعْطَتْهُ إِيَّاهُ
“Seandainya aku boleh memerintah seseorang untuk sujud kepada orang lain (sesama makhluk), niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Tidaklah seorang istri dapat menunaikan seluruh hak Allah subhanahu wa ta’ala terhadapnya hingga ia menunaikan seluruh hak suaminya terhadapnya. Sampaisampai jika suaminya meminta dirinya (mengajaknya bersenggama) sementara ia sedang berada di atas pelana (yang dipasang di atas unta), maka ia harus memberikannya (tidak boleh menolak).” (HR. Ahmad 4/381. Dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 5295 dan Irwa al-Ghalil no. 1998)
أُرِيْتُ النَّارَ فَإِذَا أَكْثَرُ أَهْلِهَا النِّسَاءُ يَكْفُرْنَ. قِيْلَ: أَيَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Diperlihatkan neraka kepadaku. Ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita yang kufur .”
Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?”
Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang dari mereka satu masa, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
“Dan sebaik-baik istri yaitu yang patuh pada suaminya, bijaksana, berketurunan,
sedikit bicara, tidak suka mengulas suatu hal yg tidak bermanfaat, tidak cerewet
dan tidak suka bersuara hingar-bingar dan setia pada suaminya. ” (HR. An Nasa'i)
Jangan Sekali-kali Melanggar apa yang sudah diatur dan sesuai dengan syariat
apalagi sampai membuat peraturan sendiri.
1. Keluar rumah tanpa izin suami (ini tergantung dari keadaan)
2. Meremehkan suami/otoriter
3. Melarang suami melakukan kesenangan positif misal olah raga
4. Melarang suami mengikuti pengajian dan sholat berjamaah di masjid
5. Melarang suami mengikuti kegiatan lingkungan
6. Menolak ajakan hubngan suami istri.
7. Tidak menjawab panggilan suami
8. Berkata kasar dan keras pada suami
9. Selingkuh dengan pria lain
10. Menganggap suaminya sebagai kacung/jongos
11. Tidak mau merawat ketika suami sakit bahkan ada istri yang
mengajak bertengkar dan menganggap suaminya malas
12. Mengeluh/mengumbar kelemahan keluarga pada orang lain/tetangga
13. Tidak menyukai keluarga suami
14. Mengingkari kebaikan suami
15. Mengungkit ungkit kesalahan suami, walau kesalahan suami itu tidak disengaja.
16. Mengungkit kabaikan dan kepahlawanannya, Sering dialakukan istri sadar atau tidak
"kalau tidak ada saya mati semua" jika peran ekonomi dipegang oleh istri.
ia lupa bahwa hidup dan mati hanya ada di tangan Allah SWT.
17. Tidak mau minta maaf
Arti Perawan Menurut Alqur'an
Allah Subhanahu wa Ta’alaa menceritakan tentang Maryam, ibunda Nabi Isa ‘alaihi as-Salaam, wanita yang suci lagi perawan, karena belum pernah disentuh oleh laki-laki :
قَالَتْ رَبِّ أَنَّى يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ قَالَ كَذَلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ إِذَا قَضَى أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.” Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia (QS. Ali Imroon : 47).
فِيهِنَّ قَاصِرَاتُ الطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنْسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَانٌّ
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin. (Surat Ar-Rahman Ayat 56).Pedoman Memilih Wanita untuk Dinikahi
Zaman now kita sudah tidak asing lagi mendengar gadis hamil diluar nikah, bahkan
kita bingung memberi status padanya perawan bukan, jandapun belum nikah.
Biasanya wanita seperti ini akan mencari jodoh yang belum berpenglaman dan merengek untuk segera dinikahi, maka seorang laki-laki mukmin harus berhati-hati dalam mencari
pasangan hidupnya/istri karena hukum menikahi wanita pezina itu haram.
Syaikhul Islam Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah berkata:
وَأَمَّا نِكَاح الزَّانِيَة فَقَدْ صَرَّحَ اللَّه بِتَحْرِيمِهِ فِي سُورَة النُّور وَأَخْبَرَ أَنَّ مَنْ نَكَحَهَا فَهُوَ زَانٍ أَوْ مُشْرِك
Adapun menikahi wanita pezina, maka Allah telah menjelaskan keharamannya dalam surat An Nuur dan mengabarkan bahwa orang yang layak menikahinya adalah laki-laki pezina atau orang musyrik.
Ayat yang dimaksud oleh Syaikhul Islam bunyinya sebagai berikut :
الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin (QS. An Nuur : 3).Rasulullah sholallahu alaihi wa salam bersabda : “hendaknya kalian menikahi gadis perawan, karena mereka lebih bagus pergaulannya, lebih subur rahimnya dan lebih bisa menerima kekurangan”.
Pengorbanan seorang wanita terbesar di mata laki-laki adalah memberikan/menyerahkan
kehormatan/keperawanannya. karena itu adalah bukti kadar cinta dan kasih sayang seorang wanita terhadap laki-laki.
Wanita yang perawan biasanya tutur katanya lebih sopan, karena masih malu-malu ketika baru pertama kali mengenal laki-laki yang nantinya akan menjadi pendamping hidupnya. Hendaknya wanita menjaga diri agar jangan sampai disentuh oleh laki-laki sampai halal bagi dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar