Rabu, 01 Agustus 2018

Panduan Sholat Sunnah Lengkap



Macam-Macam Sholat Sunnah
Lengkap dengan Lafadz dan Niat serta Penjelasannya



Sholat sunnah atau sholat nawafil adalah sholat yang dianjurkan untuk dikerjakan,
namun tidak berdosa jika ditinggalkan/tidak dilaksanakan.

Menurut hukumnya sholat sunnah terdiri dari dua golongan yakni:
1. Sunnah Muakad yaitu sholat sunnah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat
    hampir mendekati wajib, seperti sholat Idul fitri dan Idul adha, sholat taraweh dan
    sholat witir, sholat dhuha, sholat tahajud dll.
2. Sunnah Ghairu Muakad yaitu sholat sunnah yang dianjurkan tanpa penekanan yang
     kuat, seperti sholat sunnah rawatib dan sholat sunnah yang sifatnya insidentil
   (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan
   ketika terjadi gerhana).


Macam- Macam Sholat Sunnah

1. Sholat Dhuha
    Disebut Dhuha yaitu mulai dari waktu setelah matahari meninggi hingga dekat dengan
    waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat).
    Sholat Dhuha hukumnya sunnah muakkad ( Majmu' Fatawa Imam Abdul Aziz bin Baz,
    11:399 ) . Karena Nabi melakukannya, menganjurkan para sahabat beliau untuk
    melakukannya dengan menjadikannya sebagai wasiat.Wasiat yang diberikan untuk
    satu orang oleh beliau, berarti juga wasiat untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil
   yang menunjukkan kekhususan hukumnya bagi orang tersebut. Baca Kelanjutannya

2. Sholat Tahajud
    Salat tahajud adalah salat sunnat yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam
   setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang
   dikuatkan oleh syara'). Salat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-
   banyaknya tidak terbatas. Baca Selengkapnya

3. Sholat Rawatib
    Hukum Shalat Rawatib Hukum shalat rawatib adalah sunah. Shalat sunah rawatib
    dimaksudkan sebagai pelengkap atau penyempurna shalat fardu. Sholat Sunnah
    Rawatib ini ada termasuk Sunnah Muakad dan Ghairu Muakad. Baca Selengkapnya

4. Sholat Hajat
    Salat Hajat (bahasa Arab: صلاة الحاجة) adalah salat sunnat yang dilakukan seorang
    muslim saat memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan Allah. Salat Hajat dilakukan
    antara 2 hingga 12 raka'at dengan salam di setiap 2 rakaat. Salat ini dapat dilakukan
    kapan saja kecuali pada waktu-waktu yang dilarang untuk melakukan salat. Shalat
    Hajat adalah shalat yang dikerjakan agar hajat (keinginan/kebutuhan)-nya dikabulkan
    Allah. Hajat yang dimaksudkan di sini adalah hajat yang dibenarkan syariat Islam,
    baik berupa perlindungan ataupun tercapainya maksud. Shalat hajat ini dikerjakan
    beberapa kali. Biasanya sampai 7 malam berturut-turut, boleh juga dengan diikuti
    puasa senen-kamis atau 7 hari.  Baca Selengkapnya

5. Sholat Istiharah
     Shalat istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak
     memohon petunjuk kepada Allah, untuk menentukan keputusan yang benar ketika
     dihadapkan kepada beberapa pilihan keputusan. Sebelum datangnya Islam,
     masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan azlam
     (undian). Setelah  Islam datang, Allah melarang cara semacam ini dan diganti
     dengan shalat istikharah.  Baca Selengkapnya

6.  Sholat Taubat
     Pengertian Taubat menurut Islam ialah menyadari atau Menyesali dari berbagai
     perbuatan dosa yg telah dilakukannya, lalu memohon Ampunan kepada Alloh Swt
     atas semua perbuatan yg telah dilakukan tersebut dan berusaha untuk tidak
     mengulangi lagi. Sholat Taubat ini dilakukan sebagai cara atau sarana meminta
     ampunan (Taubat) kepada Alloh Swt atas semua perbuatan dosa yg sudah kita lakukan
     karena setiap Manusia pasti mempunyai Dosa baik itu sengaja maupun tidak
     sehingga alangkah bijak jika seorang Muslim mengakui atau menyadari atas dosa
     yg pernah dilakukannya tersebut baik itu Dosa Besar maupun Dosa Kecil dan mereka
     langsung meminta ampunan atau bertaubat kepada Alloh Swt dg menunaikan
     Sholat Taubat Dua Raka’at ini. Baca Selengkapnya

7. Sholat Tasbih
    Shalat tasbih termasuk salah satu shalat sunat yang dianjurkan oleh Baginda Nabi
    Muhammad SAW. Kalau bisa dilakukan setiap malam, jika tidak mampu seminggu
    sekali, jika tidak mampu juga sebulan sekali, jika tidak mampu juga setahun sekali
    atau tidak mampu juga seumur hidup sekali. Demikianlah anjuran agama Islam yang
    tidak memaksa untuk melakukan ibadah secara ikhlas. Shalat sunat tasbih semua
    riwayat sepakat dengan empat rokaat, jika pada siang hari dengan satu kali salam
   (langsung niat empat rakaat), sedang di malam hari dua rokaat-dua rokaat dengan dua
    kali salam (dua kali shalat dengan masing-masing 2 rakaat) dengan tasbih sebanyak
   75 kali tiap raka’atnya, jadi keseluruhan bacaan tasbih dalam shalat tasbih 4 rokaat
   tersebut 300 kali tasbih. Kata Syaikh Ali al-Khawwash, ‘Sebaiknya shalat tasbih
   dilakukan sebelum shalat hajat, karena shalat tasbih ini menghapus dosa-dosa,
   dengan demikian menjadi sebab terkabulnya hajat.’ Baca Selanjutnya

8. Shalat Isyraq
Shalat Isyraq ;adalah shalat sunnah dua raka’at yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. Shalat ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri jika pra syaratnya dipenuhi yaitu shalat shubuh berjamaa’h yang diteruskan dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq (matahari terbit). Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
 مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ ، وَعُمْرَةٍ، تَامَّةٍ ، تَامَّةٍ ، تَامَّةٍ (رواه الترمذي 
 Artinya ; “Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali).” (HR. Al-Tirmidzi no. 971).


9. Sholat Awwabin
Shalat Awwabin adalah shalat sunnat yang dikerjakan setelah mengerjakan shalat sunnat ba’diah maghrib dan hukumnya adalah sunnat ghoiru muakkad, daripada waktu yang kosong itu digunakan untuk hal hal yang tidak berguna, alangkah baikny jika kita mengerjakan shalat awwabin dan memperbanya dzikir kepada Allah SWT. Sebuah hadits yang bersumber dari Hudzaifah ra telah menerangkan bahwa : “Aku (Hudzaifah ra) pernah shalat maghrib bersama Nabi SAW kemudian setelah beliau shalat , beliau berdiri lagi untuk mengerjakan shalat, dan beliau senantiasa mengerjkan shalat tersebut sampai shalat isya, baru kemudian beliau keluar” (HR Imam Ahmad dan Tarmidzi)


10. Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat Tahiyatul Masjid Sholat sunnah 2 rakaat yang dikrjkan ketika masuk masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid. Rasulullah bersabda: “Apabila seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm shalat 2rakaat lbh dahulu” (H.R.Bukhari&Muslim). Niatnya: Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak’ataini lillahi Ta’aalaa

 11. Sholat Wudhu'
Sholat Wudhu’ Shalat sunnah 2 rakaat yang bisa dikrjkan tiap selesai wudhu, Niatnya: Ushalli sunnatal wudlu-i rak’ataini lillahi Ta’aalaa Artinya: “Aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah”


12. Shalat Mutlaq, adalah shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya. ‘Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak atau sedikit’ (Al Hadis). Niatnya : ‘Ushalli sunnatal rak’ataini lillahi Ta’aalaa’ Artinya : ‘aku niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah’

13. Sholat Tarawih


14. Sholat Witir
      Pengertian shalat witir ialah shalat sunnah yang bilangan rakaatnya ganjil misal,
      satu, tiga, lima, tujuh dan maksimal bilangannya sampai sebelas raka’at yang
      dilakukan setelah Sholat Isya sampai masuk waktu Shalat Subuh atau terbitnya fajar.
      Mengenai hukum mengerjakan shalat sunnah witir ini adalah sunah mu’akadah
     (sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan). Baca Selanjutnya

15. Sholat Istisqo
16. Sholat Gerhana

17. Sholat Idul Fitri
18. Sholat Idul Adha









1 komentar: