Kita dapat memandang Nabi Muhammad SAW sebagai manusia biasa ataukah
sebagai manusia istimewa itu tergantung dari segi manakah kita memandang beliau.
Sama saja dengan kita melihat uang logam, satu sisi bertuliskan nilai nominal dan sisi
lain berupa gambar/lambang. Apakah Nabi SAW hanya manusia biasa tidak ubahnya seperti kita-kita? Demikian, mungkin keyakinan sebagian pihak. Hal ini tidak perlu menjadi perdebatan yang tiada akhir, karena keduanya adalah benar. Berikut adalah uraian/penjelasan singkat cara kita memandang Nabi Muhammad
sebagai manusia biasa dan dari segi Keistimewaan kenabian (Rasul)/
1. Nabi Muhammad sebagai Manuasia Biasa
Berdasarkan dalil dari Al=Qur'an suart al Kahf adalah sebagai berikut:
قُلْ
إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ
إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ
عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang
diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan
yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
(Surat Al-Kahfi 110)
Melihat nabi Muhammad sebagai manusia biasa seperti kita ada kehidupan, kematian, dilahirkan, punya ayah/ibu, kakek dan paman, berdagang, Nabi Muhammad juga punya rasa seperti manuasia lain sakit, lapar, senang/bahagia, sedih. sifat negatif lain sebagai manusia tentu ada walaupun kadarnya sangat kecil seperti lupa, salah. Tapi perlu diingat karena Nabi Muhammad adalah manusia yang dipelihara dan dijaga oleh Allah SWT.
maka sifat negatifnya sampai ke titik terendah (0%). Disamping itu kita juga mengenal
Nabi Muhammad mempunyai kecerdasan, kesabaran, kegigihan dan semangat yang luar biasa. juga dari segi sifat beiau yang jadi suri tauladain umat muslim yaitu sifat : shiddiq, amanah, fathonah dan tabligh.
Apa Maksudnya sebagai Manusia Biasa
Allah Maha Mengetahui, mengapa nabi Muhammad tidak sesakti para wali songo yang ada di Indonesia, dan kita jumpai firman Allah Nabi Muhammad sebagai manusia biasa
secara akal dimaksudkan untuk mencegah pengkultusan/penyembahan kepada nabi itu sendiri (jadi bukan penyembah Allah SWT). Itulah sebabnya sampai sekarang para ulama sepakat untuk melarang menerbitkan gambar-garmbar Nabi Muhammad SAW dengan maksud untuk mencegah pengkultusan/penyembahan kepad nabi itu sendiri.
2. Nabi Muhammad sebagai Manusia Istimewa/Rasulullah
Posisinya dimata Allah
Sebagai manusia dan sekaligus sebagai rasulullah sudah tentu kedudukan/posisinya
berbeda dimata Allah SWT. Kedudukan Nabi Muhammad SAW dalam Al-Quran sungguh luar biasa. Terdapat puluhan ayat di dalam Al-Quran yang memuja Nabi Muhammad SAW, apakah dalam bentuk pujian langsung, seperti ayat yang menyatakan bahwa Nabi mimiliki akhlak yang sangat luhur. Atau dalam bentuk penyebutan sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi. Karena posisinya/kedudukannya sangat mulia dimata Alllah SWT maka
kita sangat dianjurkan untuk bersholawat kepada nabi Muhammad. Jangankan manusia,
Allah dan malaikat pun bershalawat kepada nabi Muhammad dan dengan jelas termaktub dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Surat Al-Ahzab Ayat 56)
"Allah bershalawat kepada Nabi karena cinta. Malaikat bershalawat kepada Nabi karena menghormati dan kita umat Islam bershalawat kepada Nabi disamping karena cinta dan menghormati juga karena berdoa agar senantiasa mendapatkan syafaat pertolongan dari beliau di hari akhir nanti,"
Nabi Muhammad telah ada sebelum Nabi Adam
Penciptaan Nabi Muhammad SAW sebelum Nabi Adam as. Tetapi penciptaan itu masih dalam wujud “nur” atau cahaya. Dalam kitab Usfuriyah, dijelaskan bahwa bahwa Muhammad Saw memang telah ada dan disebutkan Allah pada awal penciptaan Nabi Adam As, maka ada dalil yang menjelaskan hal itu Rasulullah Saw bersabda: Ketika Nabi Adam mengakui kesalahannya, lalu dia berkata dan memohon: “Ya Tuhanku hamba memohon kepadaMu dengan kebenaran Muhammad ampunilah hamba “. Lalu Allah berfirman kepada Adam: ” Hai Adam bagimana kamu tahu tentang Muhammad padahal Aku belum lagi ciptakannya?” Adam menjawab: “Ya Tuhanku sesungguhnya ketika Engkau ciptakan hamba, hamba mengangkat kepala, kemudian terlihat olehku tulisan dipintu gerbang Arasy berbunyi Lailahaillallah Muhammadarasulullah, maka ketika itu mengertilah hamba, tidak mungkin ada satu nama yang bersanding dengan namaMu kecuali mahkluk yang sangat Kau sayangi. Maka Allah berfirman: “Benar Engkau hai Adam sesungguhnya Muhammad itu adalah makhlukKu yang paling kusayangi, bila engkau memohon kepadaKu dengan kebenarannya sungguh Aku ampuni engkau” ( HR Baihaqi)
Utusan Seluruh Umat
Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat didunia ini hingga akhir zaman, berbeda dengan nabi/rasul sebelumnya yang hanya diutus untuk kaumnya saja. Seperti dalam
firman Allah SWT:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (Surat Al-Anbiya Ayat 107)
Nabi Terakhir/Penutup
Nabi Muhammad adalah nabi terkhir dan penutup para nabi, seperti yang tersurat dalam Al-Qur'an
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَٰكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Surat Al-Ahzab Ayat 40)
Mukzizatnya Kekal Hingga Akhir Zaman
وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ ۖ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا
"Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Qur`an). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari pada-Nya." (QS. Al-Kahfi:27)AlQur'an Sangat Mudah Dihafal
Al-Qur'an hanya menggunakan satu bahasa yaitu bahasa Arab dan yang berbeda hanya terjemahannya. “Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa Arab, dan kami telah menjelaskan berulang-ulang di dalamnya sebagian dari ancaman, agar mereka bertaqwa, atau agar Al-Qur'an itu memberi pengajaran bagi mereka” (QS. Taha : 113) “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur'an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran ?” (QS. Al-Qomar: 17) 5.
Kitab-kitab samawi lainnya tidak bisa dihapal sementara Al Qu'an sangat mudah dihapal Coba tantang para rahib dan pendeta apakah ada diantara mereka yang hapal taurat dan injil? Semenytara Al Qur'an sangat mudah dihapal dari usia kecil bahkan dari orang yang tidak mengerti bahasa Arab sekalipun. Banyaknya perlombaan2 Tahfidz Qur'an di seluruh negara membuktkan hal itu.
Dijaga sunnahnya dalam bentuk Hadist
“Dan apa saja yang dibawakan Rasul kepada kalian, maka ambillah dan apa saja yang
dilarangnya, maka tinggalkanlah “ (QS . al-Hasyr : 7)
"Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah" (QS. al-Ahzab : 21)
Sikap UMMI
Allah memberikan Rasulullah sikap UMMI (tidak bisa membaca dan menulis)
kenapa ?? untuk menjaga kemurnian setiap ajaran yang disampaikan oleh Rasulullah. Bahwa memang benar semua yang Rasulullah sampaikan adalah dari Allah semata. Bukan dari apa yang Rasulullah baca atau yang ditulis. Tapi semua turun langsung dari Allah melalui perantara malaikat jibril.
Tingkah laku, akhlak dan sifatnya harus kita contoh, dan sebagai suri tauladan umat muslim diseluruh dunia. seperti dalam firman Allah:
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْآخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيْرًا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab : 21]
Nabi terakhir yang rendah hati dan berakhlak mulia itu pada hakekatnya memiliki kelebihan-keleihan yang banyak dari para nabi dan rasul yang lain. Sebagian dari kelebihan-kelebihan yang dimiliki beliau, sedikitnya ada enam macam yang beliau sebutkan dalam sabdanya:
فُضِّلْتُ عَلىَ اْلأَنْبِياَءِ بِسِتٍّ : اُعْطِيْتُ جَوَامِعَ اْلكَلِمَ
وَ نُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَاُحِّلْتُ لِيَ اْلغَنَائِمُ وَجُعِلْتُ لِيَ
الأَرْضُ طَهُوْرًا وَمَسْجِدًا وَأُرْسِلْتُ اِلَى الْخَلْقِ كآفّةً
وَخُتِمَ بِيَ النَّبِيُّونَ
“Aku dilebihkan dari para nabi yang lain dengan enam keistimewaan
berupa; (1) diberikan kepadaku “jawami’ al-kalim (seseorang yang
memiliki kemampuan menyusun kalimat yang ringkas tetapi memiliki
jangkauan makna yang luas dan kalimatnya menarik)”, (2) aku diberikan
pertolongan dalam peperangan dengan tergetarnya hati musuh, (3)
dihalalkan bagiku harta rampasan perang, (4) dijadikan bagiku bumi untuk
bersuci dan bersujud, (5) aku diutus bagi semua makhluk, dan (6) aku
sebagai Nabi yang terakhir.” (HR. Muslim: 812, al-TirmidzI: 1474, dan
Ahmad: 21130) .
Allah memberikan beberapa keistimewaan dan kelebihan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada di antara mereka yang bergelar Ulul Azmi, yaitu para nabi yang tergolong besar dan agung karena perjuangan mereka yang sangat berat dalam mengemban risalah-Nya. Ada di antara mereka yang diberikan al-Kitab, ada yang dikaruniai ketabahan yang luar biasa, ada yang dianugerahi ilmu yang sangat mendalam, dan lain sebagainya. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mereka yang bergelar Ulul Azmi itu adalah Nabi Nuh 'alaihissalam, Nabi Ibrahim 'alaihissalam, Nabi Musa 'alaihissalam, Nabi Isa 'alaihissalam, dan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Mukjizat Nabi Muhammad
Nabi Muhammad SAW memiliki mukjizat atau kemampuan yang luar biasa yang diberikan Allah untuk membuktikan kenabiannya. Seorang ahli hadist dari Suriah, Imam Nawawi, memaparkan sejumlah mukjizat yang dimiliki oleh utusan Allah yang paling mulia tersebut, antara lain:
1. Alquran al Karim.
2. Air memancar dari sela-sela jemari
3. Bisa membelah bulan menjadi dua
4. Pohon-pohon berjalan ke arahnya
5. Dua pohon yang terpisah jauh berkumpul dan kemudian berpisah lagi
6. Domba-domba yang mandul dan kering dapat memberi susu
7. Membuat mata Ali yang meradang menjadi sembuh seketika
8. Menyeka kaki Abdullah bin Atiq yang membuatnya kemudian sembuh
9. Makanan sedikit cukup untuk banyak orang. Saat tiba di rumah Abu Thalhah,
Rasulullah mendoakan makanan yang dihidangkan. Diriwayatkan dari Al-Bukhari
dan Muslim, saat itu semua sahabat dan Rasulullah yang berjumlah 70 atau 80 orang
makan hingga kenyang. Begitu pula dengan keluarga Thalhah.
10. Rasulullah dirindukan oleh pohon palem
11. Batu menyapa Rasulullah
12. Air sedikit menjadi banyak. Diriwayatkan dari Imam Bukhari, dalam sebuah
perjalanan, Rasulullah dan para sahabatnya kehabisan bekal air. Lalu, ada seorang
wanita yang membawa sedikit air. Rasulullah lantas mengusap kantung air milik
wanita tersebut. Para sahabat yang kehausan minum dan saat itu berjumlah 40 orang.
Setelah puas minum, mereka mengisi kantung air masing-masing hingga penuh juga.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas tentang cara pandang kita terhadap Nabi Muhammad SAW,
Allah menuntut kita untuk menghormati dan mengagungkan rasul-Nya, bahkan sebagai
orang beriman diperintahkan untuk tidak memperlakukan Rasulullah sebagaimana perlakuan mereka terhadap sesama mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar