Rabu, 15 Agustus 2018

Sikap Sombong








وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. (Surat Al-Isra' Ayat 37)



Hadits Sahih Riwayat al-Bukhari: 3226
:عَنْ ابْنِ عُمَرَ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَجُرُّ إِزَارَهُ مِنْ الْخُيَلاَءِ خُسِفَ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ فِي الأَرْضِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Dari Ibn Umar: Bahwa Nabi ﷺ bersabda:
Sementara seorang laki-laki menyeret kainnya karena kesombongan, ia dibenamkan (ke dalam bumi), dan orang itu terus meronta-ronta di dalam tanah hingga hari kiamat.

Pesan Hadits yang disampaikan
Sombong adalah salah satu sifat tercela yang wajib dijauhi oleh seorang mu’min. Karena jika seseorang sombong, ia tidak akan menerima kebenaran dari orang lain dan tidak akan mengaku jika ia salah.


Arti Sombong
Sombong atau Al-bathar yang dapat diartikan tabakhtur (takabur). Secara bahasa
sombong/sok atau jutek istilah gaulnya dapat diartikan seseorang yang menganggap dirinya lebih dan selalu memandang orang lain lebih rendah. Sikap sombong terjadi karena seseorang telah mendapatkan nikmat yang dapat berupa kekayaan, kecantikan, ketampanan, kepintaran, pangkat atau merasa dirinya lebih alim dan suci dibanding orang lain. Tidak menghormati orang lain juga merupakan salah satu sikap sombong, karena ia ingin dikagumi, dihargai dan dihormati untuk semua hal yang telah ia lakukan atau kelebihan kelebihan yang ia miliki.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Surat Luqman Ayat 18)

“Di atas gunung, masih ada langit” begitu kata pepatah. Bahkan ada lagi pepatah “Di atas langit, masih ada langit”. Artinya sehebat-hebat seseorang, masih ada lagi yang lebih hebat. Pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khaidir tak lepas dari perasaan Nabi Musa yang merasa menjadi orang paling berilmu di antara kaumnya. Allah kemudian menunjukkan bahwa ada orang yang lebih alim daripada Nabi Musa, yaitu Nabi Khaidir.




Penyebab Timbulnya Sikap Sombong
Penyebab timbulnya sikap sombong dapat berasal dari sumber-sumber yang berbeda, bisa
dari kekayaan, pangkat/jabatan, keturunan orang penting, juga bisa dari amal perbuatan
Orang sombong akan selalu berpikir bahwa ide, pendapat dan keyakinannya lebih baik dari pada yang lain. berikut adalah beberapa penyebab timbulnya sikap sombong
antara lain:

1. Dapat meraih sesuatu yang diinginkan dan sebagian orang lain akan susah
    mendapatkannya. Masuk di kelas pintar, kaya, cantik, tampan, berpangkat, merasa lebih
    suci dari orang lain sehingga cenderung merendahkan mereka.
2.Membandingkan keadaan orang lain dengan dengan keadaan kita, jika kita terlalu
   sering membandingkan kehidupan dengan orang disekeling kita yang jauh dibawah taraf
   kehidupan kita akan menimbulkan rasa sombong muncul dengan sendirinya.
3. Kesombongan akan muncul untuk melindungi ego dan harga diri, dalam beberapa
    kasus kesombongan terjadi untuk menyembunyikan rasa tidak aman, rendah diri,
    jadi kesombongan akan bertindak sebagai pre-emtive.
4. Untuk menutupi inferior (lebih rendah/kekurangan) yang ada pada dirinya, sebelum
    ada penolakan maka akan menolak lebih dahulu.
5. Arrogansi akan muncul akibat ingin diperhatikan oleh sekelilingnya.
6. Bermental feodal, menganggap priyayi mempunyai kedudukan lebih tinggi dari pada
    rakyat biasa.
7. Mempunyai anak buah/yunior, kesombongan akan muncul ke arah bawah, dengan
    memperlakukan mereka (para yuniornya) dengan kasar dan buruk untuk mendapatkan
    harga dirinya, disegani dan rasa aman.
8. Bergaul dengan orang sombong, seperti penyakit sikap sombongpun bisa menular
    jika keseringan bergaul dengan orang sombong
9. Mununjukan keahliannya didepan umum (bukan dalam acara atraksi atau sirkus) tapi
     secara individu, misal kebal senjata tajam, bermain api dan lain-lain.
10. Amal Perbuatan, amal perbuatan yang kita lakukan sehari-hari juga dapat memicu
      timbulnya rasa sombong, ada sebagian orang yang rajin kemasjid menganggap
      orang-orang yang tidak kemasjid adalah kafir, karena ia merasa dirinya lebih suci
      daripada orang yang jarang ke masjid.



Model Berpose dengan Rasa Bangga dan Kesombongan


Ciri-Ciri Orang Sombong
Ini sangat umum untuk melihat orang arogan mendekati orang lain dengan cemberut atau dengan ekspresi aneh - hanya untuk menunjukkan bahwa mereka tidak peduli.
Sikap sombong ini sering kali membuat orang lain jengah/kesal yang mendengarnya
karena dibicarakan secara berulang ulang sehingga bosan mendengarnya, beikut adalah beberapa ciri-ciri orang sombong:
1. Apapun topik yang dibicarakan selalu menyerempet ke diri sendiri. 
2. Hanya bergaul dan berbicara dengan orang yang sepadan/setingkat.
3. Memamerkan orang penting dalam keluarga.
4. Menceritakan teman-temannya yang telah menjadi pejabat
5. Memamerkan sesuatu yang diperoleh/dibeli sedang orang lain susah memperolehnya.
6. Tidak respect dengan cerita orang lain.
7. Menyepelekan kemampuan orang lain
8. Bersikap sok tahu/keminter
9. Tidak memiliki empati dan tidak peduli dengan perasaan orang lain
10. Merasa dirinya paling dan selalu benar.
11.  Memandang rendah orang lain.
12.  Tidak mau dengar/terima pendapat orang lain
13.  Sering Berdebat kusir
14. Tidak dapat bergaul dengan baik
15.  Terlalu berlebihan menghargai diri sendiri
16.  Tidak menerima nasihat, saran orang lain
17.  Sering bersikap kasar
18. Tidak mau posisi dibelakang orang lain bila berjalan dengan banyak orang
19. Tidak mau duduk dengan posisi yang lebih rendah dari pada orang lain .
20. Sering bercerita tentang kehebatan di masa lalunya.



الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ
 “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”.
[HR. Muslim, no. 2749, dari ‘Abdullah bin Mas’ûd]



أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ قَالُوا بَلَى قَالَ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ
“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur(sombong).“
 (HR. Bukhari no. 4918 dan Muslim no. 2853).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar