Rabu, 01 Agustus 2018

Panduan Sholat Istigharah





Shalat istikharah adalah shalat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang hendak memohon petunjuk kepada Allah, untuk menentukan keputusan yang benar ketika dihadapkan kepada beberapa pilihan keputusan. Sebelum datangnya Islam, masyarakat jahiliyah melakukan istikharah (menentukan pilihan) dengan azlam (undian). Setelah Islam datang, Allah melarang cara semacam ini dan diganti dengan shalat istikharah.

Hukumnya shalat istikharah adalah sunnah.
1. Berdasarkan hadits riwayat Bukhari:
 اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ 
Artinya Ya Allah aku beristikharah (meminta pilihan) dengan ilmuMu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu.

2. Hadits Bukhari dari Jabir:
 عَنْ جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ : كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ 
Artinya Rasulullah mengajarkan kami ber-istikharah dalam seluruh perkara sebagaimana beliau mengajar kami surat Al-Quran. Beliau bersabda, "Apabila kalian bermaksud sesuatu, maka shalatlah dua raka'at sunnah kemudian berdoalah..."

Waktu Pelaksanaan Shalat Istikharah
Sholat istikharah boleh dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam. Kalau dilakukan malam hari pada saat shalat tahajjud karena memang waktu seperti itu sangat utama. Namun intinya adalah ketika kita menghadapi persoalan yang berat maupun yang ringan. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda: “Apabila salah seorang diantar kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia sholat dua raka’at yang bukan fardhu kemudian hendaklah dia berdo’a , “Allahumma…” (HR Bukhari)
Dalam hadits tersebut dijelaskan waktunya adalah kapan saja dan tidak terikat. Oleh karena itu Imam An-Nawawi berkata, “Istikharah disunnahkan dilaksanakan di segala kondisi sebagaimana dijelaskan oleh nash hadis di atas.” (Al-Adzkar) hal tersebut juga dikemukakan oleh Ibnu Hajar Al-Asqolani (Fathul Bari 11/184) Dalam hadis tidak dijelaskan bagaimana jawaban akan diberikan, meskipun Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar menyatakan hendaklah orang tersebut memilih sesuai dengan pilihan hatinya (hatinya menjadi contong terhadap suatu pilihan setelah sholat). Tetapi pendapat tersebut ditentang oleh sejumlah ulama karena hadis yang menjadi rujukan Imam Nawawi adalah hadis dhoif. Para ulama hanya menegaskan bahwa jangan memilih pilihan yang ada sebelumnya yang hanya berdasarkan kepada hawa nafsu (Fathul bari 11/187) Jadi yang seharus dilakukan adalah, setelah kita melaksanakan sholat istikharah kita pilih mana yang terbaik (berazam) dan meyerahkan segala urusannya pada Allah. Karena kalau pilhan tersebut adalah pilihan yang terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang tersebut dan akan memberkahinya. Tetapi jika hal tersebut adalah sebaliknya maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang tersebut kepada kebaikan dengan idzin-Nya. (Bughyatul Mutathowwi’ Fi Sholat At-Tathowwu’ hal 105)

Tatacara Shalat Istikharah
Niat
Hal pertama yang akan dilakukan adalah membaca niat. Tanpa niat amalan kita tersebut tidak akan diterima. Niat bisa diucapkan secara pelan atau bisa diucapkan di dalam hati. Meskipun diucapkan di dalam hati, Allah akan tahu niat kita.
 أُصَلِّي سُنَّةَ اْلإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْن لِلَّهِ تَعَال 
 “ushalli sunatan istikharati rok ‘ataini lillahi ta’ala.”
 Artinya “saya niat shalat sunat istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Membaca Doa Iftitah
Pada rakaat pertama sebelum membaca surat al-fatihah, kita harus membaca doa iftitah terlebih dahulu. Doa iftitah ini hanya dibaca pada rakaat pertama saja sedangkan untuk rakaat kedua tidak perlu dibaca. Bunyi doa iftitah untuk golongan Muhammadiah berbeda dengan doa iftitah untuk golongan NU atau Nahdlatul Ulama.
Selanjutnya sama seperti mengerjakan sholat fardhu, setelah membaca Al-Fatehah
diteruskan dengan membaca surat pendek. demikian juga pada roka'at kedua.
Setelah tahiyatul akhir dan salam, barulah orang muslim itu bisa memohon petunjuk kepada Allah SWT dan menyampaikan kepada Allah SWT apa yang sedang dihadapinya. Tidak lupa dia membaca doa setelah shalat istikharah selesai.

Doa Setelah Shalat Istikharah
 اَللَّهُمَّ اِنِّى اَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ وَاَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَاَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ. فَاِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَآاَقْدِرُ وَلَآاَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللهُمَّ اِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَخَيْرٌلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ فَاقْدُرْهُ لِىْ وَيَسِّرْهُ لِىْ ثُمَّ بَارِكْ لِىْ فِيْهِ وَاِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ اَنَّ هذَااْلاَمْرَشَرٌّلِّىْ فِىْ دِيْنِىْ وَمَعَاشِىْ وَعَاقِبَةِ اَمْرِىْ وَعَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّىْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْلِى الْخَيْرَحَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِىْ بِهِ. 
alloohumma inni astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiruka biqudrotika wa as aluka min fadhlikal 'adzhiimi. fainnaka taqdiru walaa aqdiru walaa a'lamu wa anta 'al-laamulghuyuubi. alloohumma inkunta ta'lamu anna haadzal amro khoirun lii fii diinii wama'aasyii faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi wa inkunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii wa 'aajilihi fashrifhu 'annii washrifnii 'anhu waqdurlil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bihi.
Artinya Wahai Allah, bahwasanya aku mohon pilihan olehMu dengan ilmu-Mu, dan mohon kepastian-Mu dengan kekuasaan-Mu, serta mohon kepada-Mu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, karena Engkaulah Dzat yang berkuasa, sedang aku tiada kuasa, dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui, sedang aku tiada mengetahui, dan Engkaulah Dzat yang mengetahui yang ghoib. Wahai Allah, jika adanya, Engkau ketahui bahwa urusan ini ........ adalah baik bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibat urusanku untuk masa sekarang maupun besoknya, maka kuasakanlah bagiku dan permudahkanlah untukku, kemudian berkahilah dalam urusan itu bagiku. Namun jikalau adanya, Engkau ketahui bahwa urusan itu ......... menjadi buruk bagiku, untuk duniaku, akhiratku, penghidupanku, dan akibatnya persoalanku pada masa sekarang maupun besoknya, maka hindarkanlah aku dari padanya, lalu tetapkanlah bagiku kepada kebaikan, bagaimanapun adanya kemudian ridhoilah aku dengan kebaikan itu.

Shalat istikharah tidak selesai begitu saja, masih ada hal yang harus dilakukan setelah pelaksanaan shalat istikharah selesai dilakukan. Setelah shalat istikharah selesai orang muslim yang melakukan shalat istikharah di tuntut untuk melapangkan hatinya atas apa yang menjadi keputusan Allah. Seperti kata Imam Nawawi yang ada di dalam kitab Al-Adzkar. Bunyinya adalah sebagai berikut ini “setelah melakukan shalat istikharah dan berdoa kemudian lakukanlah tindakan yang sesuai dengan hati nurani. Pendapat Nawawi itu mengambil dari hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Sunni yang bunyinya adalah “apabila engkau memiliki maksud sesuatu, maka beristikharahlah kepada Tuhanmu sebanyak 7 kali. Lalu lihatlah kepada apa dan siapa hatimu bercondong. Maka di situlah letak kebaikan akan ada.

Mimpi dan Jawaban
Shalat Istikharah Mimpi Setelah Shalat Istikharah Banyak yang mengatakan bahwa Allah akan mengirimkan jawabannya melalui mimpi. Mimpi itu seperti tradisi yang ada di Indonesia jika segala penentuan atau hasil akhir dari shalat istikharah akan diberitahukan melalui mimpi. Sehingga ketika shalat istikharah selesai dilakukan, orang muslim tersebut harus tidur. Jika dia bermimpi yang berhubungan dengan apa yang menjadi permasalahannya, bisa dikatakan itu adalah jawaban atau hasil finalmya.
Sayangnya pandangan dan persepsi masyarakat Indonesia akan hal tersebut kurang tepat, ditambah lagi tidak ada hadist yang mengatakan seperti itu. Memang tidak ada salahnya mengandalkan hasil final dari shalat istikharah melalui mimpi, jika mimpinya tersebut adalah hal baik. Yang menjadi permasalahan kini adalah bagaimana jika mimpi tersebut justru mimpi yang kurang baik atau buruk?. Mimpi tersebut justru tidak membawa maslahat bagi orang yang melakukan shalat tersebut. Mimpi bukan menjadi tolak ukur hasil final dari shalat istikharah yang dilakukan sebab asal mimpi ada 3 macam yaitu sebagai berikut ini :
1. Mimpi yang datangnya dari setan.
2. Mimpi yang datang dari Allah.
3. Mimpi yang datang dari dalam diri sendiri.

Jawaban Shalat Istikharah
Jika kita tidak boleh mengandalkan mimpi setelah melaksanakan shalat istikharah, lalu bagaimana kita mengetahui kalau shalat istikharah kita telah terjawab?. Memang sampai saat ini belum ada dalil yang pasti yang membahas mengenai jawaban dari shalat istikharah yang dilakukan. Namun kita bisa melihat jawaban shalat istikharah berdasarkan kata dari beberapa ulama besar yang mengatakan berikut ini :
1. Mengambil keputusan yang menjadi keyakinan dengan perasaan pasti.
2. Seseorang sebaiknya mengambil keputusan yang menjadi keyakinannya,
    entah itu sesuai dengan suara hatinya maupun tidak. Hal itu dikarenakan kebaikan
    merupakan sesuatu yang ada pada apa yang telah menjadi keyakinannya, bukan
   berasal dari kecocokan di dalam hatinya.
3. Suara hati sering diperngaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah masalah tentang
    perasaan yang sifatnya subyektif dan tidak ada hadist yang membahas tentang hal
    tersebut. Jawaban istikharah bisa terlihat pada hati orang muslim yang bersih,
    sehingga hati akan murni dan tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang kurang bagus.


Manfaat Shalat Istikharah
Sholat istikharah memiliki fungsi dan manfaat. Manfaat dan fungsi tersebut harus diketahui oleh umat islam agar mereka bersemangat ketika melakukan amalan sholat istikharah. Berikut ini adalah fungsi dan manfaat dari sholat istikharah yang harus diketahui :
Mantap dengan urusannya Fungsi dari sholat istikharah adalah bisa lebih memantapkan urusannya tersebut. Hal itu dikarenakan shalat istikharah bisa dilakukan ungtuk memohon kepada Allah agar apa yang menjadi urusannya tersebut diridhai dan diberikan kelancaran oleh Allah SWT. Dengan shalat istikharah yang dilakukan, semua urusan yang diridhai oleh Allah bisa berjalan dengan lancar.
Tanda Jika hal tersebut tidak baik Fungsi shalat istikharah yang lainnya adalah sebagai tanda jika urusannya tersebut atau jodohnya tersebut bukanlah orang yang baik. Ketika urusannya / jodohnya tersebut bukanlah urusan yang baik Allah akan mendatangkan penghalang atau akan dicegah untuk tidak melakukan urusan tersebut karena dianggap buruk. Jika jodoh tidak baik maka Allah juga akan menghalanginya. Hal itu seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 216 yang artinya adalah “boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal sesuatu itu amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.
Tawakal kepada Allah Melakukan shalat istikharah memiliki manfaat untuk memupuk rasa tawakal kepada Allah. Hal itu dikarenakan apapun yang akan menjadi keputusan Allah nantinya, harus bisa diterima oleh orang muslim tersebut. Tidak hanya itu saja, shalat istikharah bisa membuat orang muslim menyerahkan segala perkara atau permasalahan yang dihadapinya kepada Allah. Jika hal tersebut sering dipupuk, bisa menambah iman atau keyakinan orang muslim tersebut terhadap kekuasaan Allah SWT.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar